Pak Guru Henky I'm Henky cememew: Juni 2015

Rabu, 24 Juni 2015

Tulisan 14 Jam Yang Lalu

belajar itu sekarang.
bukan nanti kalo uda jadi anggota dewan, atau uda jadi menteri, atau uda jadi kepala dinas, atau uda jadi kepala daerah atau apalah yang ada jabatannya.
karena kita bukan butuh angggota dpr yang masih belajar, atau apalah itu. 
makanya sekarang kita belajar menjadi pemimpin yang benar, gitu loh maksud pak guru.
sebelum kita jadi petinggi di negara kita ini, gitu loh.
Kalau Anda Suka Entry Ini Like dan Comment

Tulisan Di Tanggal 17 Juni 2015 | Pukul 16:20 WIB

Saat dia berkata, Nak..
Nak aku tidak memaksamu kuliah jauh dari kampungmu
Nak aku juga tak memaksamu wisuda secepat mungkin, seperti yang kau inginkan.
aku juga tak memaksamu harus dapat IPK 3.5......
aku juga tidak memaksamu pulang kampung setiap kali kau libur kuliah
aku tidak memaksamu membuat tempat cuci tanganku ketika aku ingin makan
aku juga tidak memaksamu menghemat kirimanmu
aku juga tidak memaksamu untuk tidak memberi uangmu pada kawanmu
aku juga tidak memaksamu berpakaian rapi karena kau sudah kuliah
aku juga tidak memaksamu menggunakan bahasa kota
aku tidak memaksamu
aku tidak memaksamu
gumamku dalam hati, jadi kau ingin aku bagaimana?
aku ingin kau kelak menjadi pengubah yang kau katakan salah selama ini. seperti pendahulumu itu B.C.P, dia sering disebut pak Ahok.

Kalau Anda Suka Entry Ini Like dan Comment

"IJAZAH" | Tulisan Di Tanggal 16 Juni 2015 | Pukul 20:33 WIB

untuk apa ini semua?
6 tahun lamanya ijazah sd baru ku dapatkan.
3 tahun kemudian (tidak pas) ijazah sma diberikan padaku.
3 tahun berlanjut ku dapatkan juga ijazah smaku.
katanya 4 tahun kemudian akan ku dapatkan ijazah s1 ku.
tapi untuk apa ini semua?
katanya bekal untuk mendapatkan pekerjaan. pekerjaan yang mendapatkan uang. uang yang mendapatkan istri. istri untuk mendapatkan anak kelak buatku.
kembali ku tanyakan, untuk apa ini semua?
katanya untuk meneruskan keturunanku. untuk menaikkan status sosial keluargaku.
kalau memang demikian kenapa tidak semua anak indonesia diberikan ijazah? kenapa hanya mereka yang sanggup sekolah?
siapa pun kamu nanti yang menjadi pemimpin bangsa ini yang telah membaca tulisan kusam ini, UBAHLAH ITU SEMUA.
aku percaya, itu adalah kita.

Kalau Anda Suka Entry Ini Like dan Comment

Tulisan Di Tanggal 15 Juni 2015 | Pukul 21:26 WIB

Nak bagaimana?
bagaimana bila ibuku melihat tingkahku di sini?
bagaimana kalau aku ternyata orang yang munafik?
bagaimana bila ternyata yang mereka (natua-tua) titipkan tidak dapat kujaga?
bagaimana bila aku hanya berbuat masalah setiap hari?
apakah mereka masih tersenyum padaku?
bagaimana bila aku anak terakhir?
bagaimana jika hanya aku anak laki-laki?
bagaimana kalu aku jadi anak baik?
bagaimana jika aku berprestasi?
mungkinkah yang ku minta akan mereka beri?
bagaimana jika aku jadi preman yang ditakuti banyak orang?
bagaimana jika aku punya banyak kolega?
bagimana kalau aku anggota organisasi yang ditakuti banyak orang?
bagaimana jika aku merusak anak orang?
sudahkah aku yang terbaik?
bagaimanapun kita sekarang, ingatlah satu hal mereka berharap banyak padamu, kamu yang merelakan waktumu membaca tulisan kusam ini.
aku hebat katamu, aku kuat katamu, tapi kataku kamu tidak lebih dari binatang jalang yang ditinggal setengah dari hidupmu kawan.
jati dirimu yang sebenarnya kau hilangkan demi ambisi pendekmu itu. kau pintar tapi itu tertutupi kebodohanmu yang terpancar hebat.
mereka menyukaimu, mereka mengagumimu, mereka memujimu, tanpa kau tahu itu semua sama seperti yang kau lakukan pada mereka, MUNAFIK. demikian hal yang saling kalian lakukan dengan bodohnya.
kawan, lihatlah dirimu (hembuskan nafas) ke dalam, SIAPAKAH KAMU?
SALAM ANAK YANG TERLEPAS.

Kalau Anda Suka Entry Ini Like dan Comment

 
Copyright © . All Right Reserved by Dila Azhari